TEKNOLOGI BUDIDAYA KACANG TANAH
Oleh :
ELIS
PASSOYO, S.Pt
NIP.
19810730 200902 2 006
BALAI PENYULUHAN PERTANIAN (BPP) TELLUWANUA
KECAMATAN TELLUWANUA
KOTA PALOPO
TAHUN 2020
I.
PENDAHULUAN
Kacang tanah dalam bahasa latin
disebut Arachis hypogaea L. adalah tanaman budidaya yang
banyak ditanam di Indonesia. Tanaman dari keluarga kacang-kacangan ini berbunga
di atas permukaan tanah, sedangkan buahnya berada didalam tanah. Di Indonesia,
kacang tanah menjadi tanaman polong terpenting selain kedelai. Tanaman ini bisa
tumbuh dan berproduksi dengan baik di hampir seluruh wilayah di Indonesia. Pada
awalnya sentra produksi kacang tanah di Indonesia terpusat di Sumatera Utara,
Sulawesi dan Pulau Jawa. Dan sekarang kacang tanah sudah dibudidayakan diseluruh
wilayah Indonesia. Di setiap daerah kacang tanah memiliki nama yang berbeda,
misalnya orang Aceh menyebutnya kacang tanoh, orang sunda menyebutnya kacang
una atau suuk. Kacang tanah juga dikenal dengan nama kacang brol, kacang
bandung, kacang tuban, kacang kole, kacang benggala dan lain sebagainya.
Kacang tanah merupakan tanaman pangan
yang mendapat prioritas kedua untuk dikembangkan dan ditingkatkan produksinya
setelah padi. Hal ini didorong dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan
pangan, bahan baku industri dan pakan ternak.
II.
TEKNIK BUDIDAYA KACANG TANAH
1. SYARAT TUMBUH
Kacang tanah memiliki kemampuan
adaptasi yang tinggi dan bisa tumbuh dimana saja, namun demikian pertumbuhan
tanaman kacang tanah dipengaruhi oleh suhu, kelembaban, ketinggian tempat, penyinaran
dan tekstur tanah. Idealnya budidaya
kacang tanah dilakukan pada ketinggian 50 – 500 dpl, membutuhkan suhu udara 23
– 320C (pada suhu dibawah 15 derajat celcius kacang tanah tidak bisa
tumbuh dengan baik, pertumbuhan terhambat dan tidak dapat berbunga dengan
sempurna), curah hujan sedang (800 – 1.300 mm/tahun), kelembaban udara 65 – 75
% dan paling baik dibudidayakan di daerah dengan tekstur tanah yang gembur dan
subur,tanah bertekstur pasir sampai lempung berdebu (tanah andosol, regosol dan
latosol) dengan pH 6 – 7.
2. PERSIAPAN BENIH
·
Benih kacang tanah bisa diperoleh dari tanaman kacang tanah yang
sudah tua, yaitu kacang tanah yang dipanen pada usia kira-kira 100 hari setelah
tanam.
·
Benih dari tanaman kacang tanah yang berkualitas baik dan bebas dari
hama dan penyakit, tanaman sehat, kualitas bijinya baik, mempunyai hasil tinggi
dan berumur genjah
·
Buah kacang tanah yang baik untuk benih memiliki ciri-ciri warna
kulit kehitaman dengan biji yang padat. Jika dibuka tidak memiliki selaput pada
bagian dalam cangkang.
·
Setelah dipanen, buah yang akan dijadikan benih disortase kemudian
dijemur hingga kering.
·
Benih yang baik untuk ditanam adalah benih yang baru atau benih
yang disimpan tidak lebih dari 2 bulan. Benih sebaiknya tidak dikupas selama
dalam penyimpanan.
·
Varietas unggul kacang tanah yang telah dilepas oleh Badan Litbang
pertanian adalah: Gajah, Kelinci, Zebra, Kidang, Rusa, Anoa, Tapir, Pelanduk,
Kancil, dan Domba.
3. PENGOLAHAN TANAH
v
Untuk mendapat hasil maksimal, tanah tempat budidaya kacang tanah
harus digemburkan terlebih dahulu dengan dibajak hingga menjadi butiran halus.
v
Tambahkan kapur sebanyak 2 ton per hektar. Campurkan secara merata
dengan tanah yang telah dibajak, diamkan selama 2 hari.
v
Gunakan pupuk kandang yang telah matang atau pupuk kompos sebagai
pupuk dasar. Apabila tersedia, gunakan campuran pupuk kandang dari kotoran ayam
dengan kotoran kambing atau sapi. Campurkan dengan tanah secara merata.
v
Budidaya kacang tanah bisa dilakukan dengan bedengan atau tanpa
bedengan. Bedengan diperlukan apabila lahan yang digunakan rawan tergenang air.
Drainase yang baik diperlukan untuk menjaga kesehatan tanaman.
4. PENANAMAN
v
Diperlukan sekitar 50 kg benih untuk satu hektar luasan tanam.
v
Penanaman dilakukan dengan cara ditugal dengan jarak tanam 25×25
cm
v
Setiap lubang ditanam satu benih kemudian ditutup dengan tanah
v Bisa juga ditanam dengan cara garitan
atau dibuat parit memanjang, kemudian benih diletakkan pada parit tersebut
dengan jarak 20 – 25 cm. Selanjutnya dibuat lagi parit didepannya yang sekaligus
menutup benih pada parit sebelumnya. Begitu seterusnya hingga selesai.
v
Setelah benih ditanam, siram setiap pagi dan sore.
v
Kacang tanah akan berkecambah setelah 4-7 hari.
Penanaman menggunakan Mesin Tanam Manual
Penanaman dengan Cara di Tugal
- PENYULAMAN DAN PENYIANGAN
Penyulaman di
lakukan jika ada benih kacang tanah yang tidak tumbuh, tumbuh tidak normal atau
mati dan di ganti dengan benih barunyang sehat. Tujuan penyulaman untuk
mempertahankan populasi tanaman.
Waktu penyulaman di
lakukan secepat mungkin, bahkan lebih cepat lebih baik agar pertumbuhan
dapat seragam. Penyulam umumnya di lakukan pada saat tanaman berumur 3-7 hari
setelah tanam. Penyulaman di lakukan
dengan membuat lubang tanam baru pada bekas lubang tanam untuk menggantikan
benih yang sebelumnya mati dan diganti dengan benih kacang tanah yang baru
untuk menggantikan tanaman yang sebelumnya cacat atau mati.
Kacang tanah sudah tumbuh serempak setelah satu minggu dan mulai
berbunga pada umur 20 hari dan berlanjut hingga umur 75 hari. Hanya bunga yang
keluar diatas umur 30 hari yang akan menjadi polong.
Setelah terjadi penyerbukan dan pembuahan, akan tumbuh ginofor
atau bakal buah pada hari ke-3 sampai ke-4. Kemudian ginofor tersebut akan
menuju dan menembus tanah untuk membentuk polong.
Pemeliharaan dan perawatan yang
diperlukan agar tanaman kacang tanah tumbuh dengan baik adalah penyiangan. Penyiangan dilakukan minimal 2 kali selama
pertumbuhan tanaman yaitu pada saat tanaman berumur 21 hari setelah tanam (HST)
dan umur 40 HST ataun dilakukan segera jika terlihat tumbuh rumput atau gulma. Saat penyiangan kedua tanah digemburkan dan
ditimbun dekat pangkal batang tanaman agar bakal buah mudah menembus tanah
sehingga pertumbuhannya optimal. Rumput dicabut dengan hati-hati agar tidak
merusak ginofor atau bakal buah. Hindari penyiangan menggunakan cangkul karena
bisa merusak dan mengganggu pembuahan.
6. PEMUPUKAN
Perawatan lain yang diperlukan pada saat tanaman
berbunga antara lain, pemberian pupuk tambahan. Dosis pupuk rekomendasi adalah :
v Urea 75 kg/ha, SP-36 75 kg/ha, KCl 50
kg/ha dan pupuk organik 2 ton/ha. Pupuk organik diberikan pada saat tanam
sebagai penutup lubang tanam.
v Pemupukan pertama diberikan secara
larikan pada saat tanaman berumur 7-10 hari (Urea dengan dosis 40 kg/ha, Sp-36
75 kg/ha dan KCl 50 kg/ha).
v Pada saat tanaman berumur 30 hari,
diberikan pupuk susulan Urea 35 kg/ha. Pemupukan
susulan dilakukan pada usia 30 hari setelah tanam, yakni pada saat tanaman
berbunga.
v Taburkan pupuk secara merata pada tanaman
kacang tanah.
v Pemupukan sebaiknya dilakukan pada
sore hari atau pada saat daun tanaman kacang tanah dalam kondisi kering. Hal
ini dimaksudkan agar pupuk tidak menempel pada daun tanaman.
Setelah pemupukan dilakukan
pembubunan tanah atau menutup area perakaran agar tanaman kacang tanah berbuah
banyak dan berkualitas bagus. Pembubunan juga bermanfaat untuk mengurangi
pertumbuhan gulma. Lakukan dengan hati-hati agar tidak merusak buah.
Selain penyulaman, penyiangan dan
pemupukan hal yang lebih penting yang harus diperhatikan dalam perawatan
tanaman kacang tanah adalah masalah pengairan.
Tanaman kacang tanah tidak menghendaki tanah yang tergenang. Waktu pengairan yang baik adalah pagi atau
sore hingga tanah cukup basah.
III. HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN KACANG TANAH
A.
HAMA
Jenis hama yang menyerang pada tanaman kacang tanah adalah :
1.
Hama Uret
Gejala: memakan akar, batang bagian bawah dan polong. Akhirnya
tanaman layu dan mati.
Pengendalian : olah tanah dengan baik, penggunaan pupuk kandang
yang sudah matang, menanam serempak, penyiangan intensif, jika tanaman
terlanjur mati segera dicabut dan uret dimusnahkan.
2.
Ulat Penggulung Daun
Gejala: Daun terlipat
menguning, akhirnya mengering.
Pengendalian:
penyemprotan menggunakan Pestona.
3.
Ulat Grayak (Spodoptera litura)
Ulat memakan epidermis
daun dan tulang secara berkelompok. Pengendalian: bersihkan gulma, menanam
serentak, pergiliran tanaman, penyemprotan menggunakan Natural Vitura.
4.
Ulat Jengkal (Plusia sp)
Ulat menyerang daun
kacang tanah.
Pengendalian:penyemprotan
menggunakan Pestona.
5.
Kumbang Daun
Gejala: daun tampak
berlubang, daun tinggal tulang, juga makan pucuk bunga.
Pengendalian : penanaman
serentak; penyemprotan menggunakan Pestona.
6.
Wereng Empoasca
Hama yang penting bagi
tanaman kacang tanah adalah hama Empoasca. Hama ini tidak terlalu merugikan
bagi tanaman kacang tanah.
Cara pengendaliannya
dengan penyemprotan Azodrin, Karphos atau lnsektisida yang tersedia.
7.
Hama lainnya adalah Aphis dan tungau yang menjadi vektor (pembawa)
virus.
B. PENYAKIT
Penyakit yang biasanya menyerang tanaman
kacang tanah antara lain :
- Layu Bakteri (Xanthomonas
solanacearum ) Gejala : saat matahari terik tanaman terkulai seperti
disiram air panas, dan langsung mati. Bila dipotong tampak noda coklat
pada bagian pembuluh kayu dan bila dipijit keluar lendir kekuningan. Akar
tanaman membusuk. Pengendalian dengan pergiliran tanaman dan penggunaan
varietas tahan.
- Bercak Daun (Cercospora
personata) disebabkan oleh jamur. Gejala : terdapat bercak pada permukaan
daun sebelah atas berwarna coklat sedangkan sebelah bawah daun hitam.
Ditengah bercak daun kadang-kadang terdapat bintik hitam dari
Conidiospora. Serangan muncul biasanya pada tanaman umur 40 -50 hari
hingga 70 hari. Pengendalian:
Anthracol atau Daconil
- Penyakit Selerotium
Disebabkan oleh jamur Selerotium rolfsii, merusak tanaman pada waktu cuaca
lembab. Gejala : terdapat bercak hitam pada pangkal batang dan tanaman
yang terserang akan layu dan mati. Pengendalian : tanaman yang terserang
dicabut dan dibakar, memperbaiki saluran drainase agar air tidak
tergenang.
4.
Penyakit Karat (Uromyces arachidae) Gejala: pada daun terdapat
bercak-bercak coklat muda sampai coklat (warna karat). Daun gugur sebelum
waktunya. Pengendalian:, menanam varitas yang tahan, tanaman yang terserang
dicabut dan dibakar.
5.
Penyakit sapu setan Penyebab: Mycoplasma (sejenis virus). Diduga
ditularkan serangga sejenis Aphis. Gejala: bunga berwarna hijau tua, daun-daun
kecil, ruas-ruas batang dan cabang menjadi pendek. Pengendalian: tanaman yang
terserang dicabut, dibuang dan dimusnahkan, sanitasi lingkungan, menanam
tanaman yang tahan, menanggulangi vektornya dengan menggunakan Pestona atau
Natural BVR
Selain menggunakan
insektisida, Pengendalian hama dan penyakit secara alami dapat
dilakukan dengan melakukan olah tanah dengan baik, penggunaan pupuk kandang
yang sudah matang, menanam serempak, penyiangan intensif, bersihkan gulma,
menanam serentak, pergiliran tanaman. Tanaman
berpenyakit dicabut, dibuang dan dimusnahkan, sanitasi lingkungan dan menanam
varietas tanaman yang tahan penyakit.
IV. PANEN DAN PASCA PANEN KACANG TANAH
A. PANEN
Penentuan waktu
panen kacang tanah dapat jugadi lihat kondisi tanaman dan polong dengan
ciri-ciri sebagi berikut :
1.
Sebagian besar (80%) polong telah tua atau masak.
2.
Kulit polong cukup keras dan berserat.
3.
Bagian dalam kulit polong berwarna cokelat kehitaman.
4.
Rongga polong telah berisi penuh dengan biji.
5.
Ujung polong mudah pecah jika di tekan.
6.
Sebagian besar daun tanaman menguning dan rontok.
Pemanenan kacang
tanah sebaiknya di lakukan jika tanaman atau kacang memiliki ciri-ciri
tersebut. Dengan demikian hasil panen
bisa maksimal. Nilai jual kacang yang di peroleh oleh petani lebih besar.
Sebaliknya jika pemanenan dalam budidaya kacang tanah tanpa memperhatikan waktu
dan kondisi kacang tanah, hasil panen dan harga jualnya pun menjadi tidak
maksimal.
Kadang ada petani
yang menentukan waktu pemanenan dengan melihat daun kacang tanah. Cara ini
kurang tepat, daun yang telah mengering dan rontok bukan petanda tanaman kacang
tanah siap untuk di panen.
Panen di lakukan
dengan mencabut batang tanaman secara hati-hati, agar polong nya tidak
tertinggal dalam tanah. Sebaiknya menjelang melakukan tahap panen tanaman di
aliri air terlebih dahulu untuk memudahkan pencabutan tanaman. Selanjutnya di
lakukan pemetikan atau perontokan polong kacang tanah dari batang nya.
Perontokan polong dapat di lakukan secara manual atau secara menggunakan
power tresher.
B.
PASCA PANEN
Penanganan pasca
panen juga harus di lakukan denga baik agar kacang tanah tetap berkualitas dan
tidak cepat rusak. Penanganan pasca panen dapat di lakukan dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
v
Penggolongan Dan Penyortiran
Polong kacang tanah
yang telah di lepas atau di petikdari batang tanaman di kumpulkan dan di
bersihkan. Seleksi polong dapat di lakukan dengan memisahkananatara polong tua
dan polong muda. Sortir polong yang rusak dan busuk untuk di buang.
v
Pengeringan
Polong kacang tanah
sebaiknya segera di jemur, Tidak perlu di tunda hingga 24 jam karena polong dan
biji kacang tanah bisa terinfeksi jamur. Jika cuaca tidak memungkinkan, Lebih
baik di jemur dalam kondisi polong belum di rontokkan.
Pengeringan di
lakukan terus menerus hingga kadar air kacang tanah maksimal 10%, ciri-ciri nya
polong sangat ringan dan berbunyi jika di goyang-goyangkan. Untuk keperluan
benih, penurunan kadar air sebaiknya tidak di lakukan secara cepat dan hindari
penjemuran pada suhu tinggi.
v
Penyimpanan
Polong sebelum di
simpan harus benar-benar bersih dan kering, kadar maksimal 10%. Polong kemudian
di simpan di dalam wadah yang kedap udara, misalnya plastik dan di tutup rapat.
Penyimpanan dapat juga di lakukan dalam bentuk biji kering. Caranya kupas
polong kacang tanah dengan tangan atau alat pengupas. Selanjutnya biji kacang tanah di jemur hingga
kadar air 9%, kemudia masukkan dalam wadah yang bersih dan kedap udara. Wadah
biji kacang tanah pada saat penyimpanan tidak boleh langsung menyentuh lantai,
tetapi harus di beri alas berupa papan kayu. Gudang tempat penyimpanan juga
harus dalam keadaan kering dengan sirkulasi udara lancar dan kelembapan yang
rendah untuk mencegah timbulnya jamur. Lantai gudang di semprot terlebih dahulu
dengan pestisida atau desinfektan agar biji kacang tanah terhindar dari
serangan hama.
DAFTAR PUSTAKA
Alamtani.com/budidaya-kacang-tanah-organik/
Cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/75257/budidaya-kacang-tanah-tanpa-olah-tanah/
Cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/65719/budidaya-kacang-tanah-tanpa-olah-tanah-TOT/
ilmubudidaya.com/budidaya-kacang-tanah/
caratanam.com/teknik-budidaya-kacang-tanah/