Rabu, 17 September 2025

PEMBUATAN BOKASHI CAIR 
Oleh :ELIS PASSOYO, S.Pt 

 Bahan- Bahan : 

1. 15 kg Pupuk kandang (ayam). 

2. ½ liter EM-4 

3. ½ kg Gula pasir 

4. ½ kg Terasi 

5. 100 liter air sumur 

Alat- Alat : 

1. Ember plastik 

2. Gunting 

3. Gelas ukur 

4. Parang 

5. Timbangan

6. Lakban 

 Tahapan Pembuatan : 

 1. Isi ½ ember plastik dengan air tanah/sumur. 

2. Pada tempat yang terpisah buat molases, yaitu campuran gula pasir 250 gram dilarutkan dalam air 1        liter sumur 

3. Gula pasir 250 gram, terasi, EM-4 dilarutkan dalam air. 

4. Masukkan molases dan campuran bahan no. 3 ke dalam ember plastik dan aduk perlahan sampai            merata. 

5. Masukkan pupuk kandang dan aduk perlahan agar larutan terserap oleh pupuk kandang. 

6. Tambahkan air tanah/sumur sampai isi ember plastik penuh, aduk perlahan lalu tutup ember plastik        tersebut rapat-rapat. 

7. Lakukan pengadukan secara perlahan setiap pagi selama 4 hari (cukup 5 x putaran pengadukan                setiap harinya), setelah diaduk biarkan air larutan bergerak tenang lalu drum segera ditutup kembali. 

8. Setelah 4 hari, EM Bokashi Cair siap untuk digunakan. 

9. Setiap pagi akan muncul busa gelembung udara hasil proses fermentasi, aduk terus 4 s/d 5 kali, lalu        tutup lagi. lakukan hingga hari ke 5, bokashi siap digunakan 

Aplikasi : 1 liter bokashi dicampur dengan 9 liter air bersih. Selanjutnya, siramkan pada tanah di sekitar tanaman atau disemprotkan pada daun sebanyak 0,25 – 1 liter tergantung jenis tumbuhan.

Senin, 23 September 2024

RABIES

 

PENYAKIT ANJING GILA

(RABIES)

                                      OlehELIS PASSOYO, S.Pt


Penyakit anjing gila (rabies) adalah suatu penyakit menular yang akut, menyerang susunan syaraf pusat, disebabkan oleh virus rabies jenis Rhabdho virus yang dapat menyerang semua hewan berdarah panas dan manusia. Penyakit ini sangat ditakuti dan mengganggu ketentraman hidup manusia, karena apabila sekali gejala klinis penyakit rabies timbul maka biasanya diakhiri dengan kematian.

A.  CARA PENULARAN

Virus Rabies selain terdapat di susunan syaraf pusat, juga terdapat di air liur hewan penderita rabies. Oleh sebab itu penularan penyakit rabies pada manusia atau hewan lain melalui gigitan. Gejala-gejala rabies pada hewan timbul kurang lebih 2 minggu (10 hari – 8 minggu). Sedangkan pada manusia 2-3 minggu sampai 1 tahun.

Masa inkubasi ini dapat lebih cepat atau lebih lama tergantung pada :

  • Dalam dan parahnya luka bekas gigitan
  • Lokasi luka gigitan
  • Banyaknya syaraf disekitar luka gigitan.
  • Pathogenitas dan jumlah virus yang masuk melalui gigitan.
  • Jumlah luka gigitan.

 

Di Indonesia hewan-hewan yang biasa menyebarkan penyakit rabies adalah Anjing, Kucing dan Kera.

B. TAHAPAN PENYAKIT RABIES

Perjalanan penyakit Rabies pada anjing dan kucing dibagi dalam 3 fase (tahap).

1.    Fase Prodormal: Hewan mencari tempat dingin dan menyendiri , tetapi dapat menjadi lebih agresif dan nervus, pupil mata meluas dan sikap tubuh kaku (tegang). Fase ini berlangsung selama 1-3 hari. Setelah fase Prodormal dilanjutkan fase Eksitasi atau bisa langsung ke fase Paralisa.

2.    Fase Eksitasi: Hewan menjadi ganas dan menyerang siapa saja yang ada di sekitarnya dan memakan barang yang aneh-aneh. Selanjutnya mata menjadi keruh dan selalu terbuka dan tubuh gemetaran , selanjutnya masuk ke fase Paralisa.

3.    Fase Paralisa: Hewan mengalami kelumpuhan pada semua bagian tubuh dan berakhir dengan kematian.

C.  TANDA-TANDA PENYAKIT RABIES PADA HEWAN

Gejala penyakit dikenal dalam 3 bentuk :

  1. Bentuk ganas (Furious rabies)

Masa eksitasi panjang, kebanyakan akan mati dalam 2-5 hari setelah tanda tanda terlihat. Tanda-tanda yang sering terlihat :

            - Hewan menjadi penakut atau menjadi galak.

      - Senang bersembunyi di tempat-tempat yang dingin, gelap dan menyendiri tetapi dapat menjadi agresif .

            - Tidak menurut perintah majikannya.

            - Nafsu makan hilang.

            - Air liur meleleh tak terkendali.

- Hewan akan menyerang benda yang ada disekitarnya dan memakan     barang, benda-benda asing seperti batu, kayu dsb.

- Menyerang dan menggigit barang bergerak apa saja yang dijumpai.

-  Kejang-kejang disusul dengan kelumpuhan.

- Ekor diantara 2 (dua) paha.

  1. Bentuk diam (Dumb Rabies)

Masa eksitasi pendek, paralisa cepat terjadi.

Tanda- tanda yang sering terlihat :

- Bersembunyi di tempat yang gelap dan sejuk

- Kejang-kejang berlangsung sangat singkat, bahakan sering tidak terlihat.

- Lumpuh, tidak dapat menelan, mulut terbuka.

- Air liur keluar terus menerus (berlebihan).

- Mati.

  1. Bentuk Asystomatis.
    - Hewan tidak menunjukkan gejala sakit.
    - Hewan tiba-tiba mati

D.  TANDA-TANDA PENYAKIT ANJING GILA PADA KUCING

Gejala atau tanda-tanda yang terlihat hampir sama pada anjing, seperti :

– Menyembunyikan diri.

- Banyak mengeong.

- Mencakar-cakar lantai.

- Menjadi agresif.

 

- 2 – 4 hari setelah gejala pertama biasa terjadi kelumpuhan, terutama di   bagian belakang.

 

E.  TANDA-TANDA PENYAKIT ANJING GILA PADA MANUSIA

  • Pada manusia yang penting diperhatikan adalah riwayat gigitan dari hewan seperti anjing, kucing dan kera.
  • Dilanjutkan dengan gejala-gejala nafsu makan hilang, sakit kepala, tidak bisa tidur, demam tinggi, mual atau muntah-muntah.
  • Adanya rasa panas (nyeri) pada tempat gigitan dan menjadi gugup.
  • Takut dengan air, suara keras, cahaya dan angin.
  • Air liur dan air mata keluar berlebihan.
  • Kejang-kejang disusul dengan kelumpuhan.

Biasanya penderita akan meninggal 4-6 hari setelah gejala klinis atau tanda-tanda penyakit pertama timbul.

Gambar Seorang penderita rabies

F.  LANGKAH YANG PERLU DIKERJAKAN APABILA DIGIGIT ANJING

Apabila seseorang digigit hewan yang tersangka rabies, maka tindakan yang harus diambil adalah :

  1. Mencuci luka gigitan dengan sabun ata dengan deterjen selama 5-10 menit dibawah air mengalir/diguyur. Kemudian luka diberi alkohol 70% atau Yodium tincture. Setelah itu pergi secepatnya ke Puskesmas atau Dokter yang terdekat untuk mendapatkan pengobatan sementara sambil menunggu hasil dari rumah observasi hewan.
  2. Laporkan kepada petugas Dinas Peternakan setempat tentang kasus penggigitan tersebut.

G.TINDAKAN TERHADAP HEWAN YANG MENGGIGIT

Anjing, kucing dan kera yang menggigit manusia atau hewan lainnya harus dicurigai menderita Rabies. Terhadap hewan tersebut harus diambil tindakan sebagai berikut :

1.    Bila hewan tersebut adalah hewan peliharaan atau ada pemiliknya , maka hewan tersebut harus ditangkap dan diserahkan ke Dinas Peternakan setempat untuk diobservasi selama 14 hari. Bila hasil observasi negatif Rabies maka hewan tersebut harus mendapat vaksinasi Rabies sebelum diserahkan kembali kepada pemiliknya.

2.    Bila hewan yang menggigit adalah hewan liar (tidak ada pemiliknya) maka hewan tersebut harus diusahakan ditangkap hidup dan diserahkan kepada Dinas Peternakan setempat untuk diobservasi dan setelah masa observasi selesai hewan tersebut dapat dimusnahkan atau dipelihara oleh orang yang berkenan, setelah terlebih dahulu diberi vaksinasi Rabies.

3.    Bila hewan yang menggigit sulit ditangkap dan terpaksa harus dibunuh, maka kepala hewan tersebut harus diambil dan segera diserahkan ke Dinas Peternakan setempat untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium.

 

H.  YANG PERLU KITA KERJAKAN AGAR HEWAN KESAYANGAN KITA (anjing, kucing, kera) TIDAK TERJANGKIT RABIES ADALAH :

  1. Memelihara hewan piaraan dengan baik.
  2. Membawa hewan ke Suku Dinas Peternakan dan Perikanan setempat atau dokter hewan praktek, untuk mendapatkan vaksinasi anti rabies secara teratur 1-2 kali setahun tergantung jenis vaksin yang digunakan.
  3. Setelah hewan tersebut divaksin, mintalah surat keterangan vaksinasi.
  4. Melaporkan kepemilikannya kepada Suku Dinas Peternakan dan Perikanan/ Petugas Peternakan Kecamatan.
  5. Anjing, kucing, kera peliharaan sebaiknya jangan dilepas keluar pekarangan.
  6. Bilamana akan membawa hewan piaraan keluar pekarangan rumah, harus diikat dengan rantai sepanjang-panjangnya 2 m serta dipasang berangus.

I.  PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG RABIES

 

Sejak tahun 1926 pemerintah telah mengeluarkan peraturan tentang rabies pada anjing, kucing, dan kera. Yaitu Hondsdol heid Ordonantie Staatblad No. 452 tahun 1926 dan pelaksanaannya termuat dalam Staatblad No. 452 tahun 1926.  Selanjutnya Ordonantie tersebut mengalami perubahan/penambahan-penambahan yang disesuaikan dengan perkembangan yang ada.

Senin, 22 Juli 2024

ANEKA OLAHAN JAGUNG


ANEKA OLAHAN JAGUNG
Oleh : Elis Passoyo, S.Pt




BAB I    PENDAHULUAN
Tanaman serelia (jagung, sorgum, dan gandum) merupakan bagian dari bahan pangan yang mendukung program ketahanan menuju Kemandirian Pangan Nasional. Jagung merupakan makanan pokok bagi beberapa daerah seperti Madura, Nusa Tenggara Timur, dll. Jagung juga merupakan bahan baku utama dalam industri pakan ternak (±51%). Selain itu jagung digunakan pula untuk bahan baku minyak nabati non kolesterol (corn oil), gula rendah kalori, tepung jagung (maizena); makanan kecil (pop corn, berondong jagung, campuran kopi, dll., dan pada masa yang akan datang, jagung dibutuhkan sebagai salah satu bahan baku alternatif untuk industri biofuel menggantikan bahan energi fosil yang terus berkurang ketersediaannya.
 Produksi utama usaha tani tanaman jagung adalah biji. Biji jagung merupakan sumber karbohidrat yang potensial untuk bahan pangan ataupun non – pangan. Produksi sampingan berupa batang, daun, dan kelobot dapat dimanfaatkan sebagai bahan pakan ternak ataupun pupuk kompos.
Tongkol jagung muda yang disebut jagung semi (baby corn) sudah umum diperdagangkan di pasar-pasar sebagai bahan sayur. Di pasar-pasar tradisional (lokal), tongkol jagung muda yang sudah berbiji sering dijual sebagai bahan pencampur sayur asam, jagung rebus, dan jagung bakar.
Biji jagung tua dapat diolah menjadi pati, tepung jagung, makanan kecil (snack), berondong (pop corn), jenang, lepet jagung, serta aneka pangan lainnya. Sementara biji jagung yang telah kering biasanya diolah menjadi jagung pipilan, beras jagung, ataupun jagung giling.
Kandungan kimia jagung terdiri atas air 13,5%, protein 10,0%, lemak 4,0%, karbohidrat 61,0%, gula 1,4%, pentosan 6,0%, serat kasar 2,3%, abu 1,4%, dan zat-zat lain 0,4%.
Perbedaan kandungan gizi jagung kuning dengan jagung putih hanyalah pada nutrisi vitamin A. Jagung putih pada umumnya tidak mengandung vitamin A.  Di luar negeri, pemanfaatan jagung amat beraneka macam, antara lain, dibuat makanan kalengan (canning), bahan baku pembuatan sirup, roti (kue), dan lain-lain. Dalam industri makanan skala besar, jagung diolah menjadi produk pati dan minyak jagung.
Di Indonesia, produk olahan jagung yang mulai diperdagangkan antara lain adalah berondong jagung (popcorn), keripik jagung, dan emping jagung.


















BAB II
PENGOLAHAN PRODUK JAGUNG SETENGAH JADI

1. Pati Jagung
Produk pati jagung dalam perdagangan disebut tepung maizena. Proses pembuatan tepung jagung meliputi tahap-tahap perendaman, penggilingan kasar, pemisahan lembaga dari endosperm, pemisahan serat kasar dari pati dan gluten, pemisahan gluten dari pati, dan pengeringan pati.
Hasil penelitian Balittan Pangan Malang menunjukkan bahwa dari 100 kg jagung dapat diperoleh 3,4 kg – 4,0 kg minyak jagung, 27kg – 30 kg bungkil, dan 64 kg – 67 kg pati, sedangkan 15 kg – 25 kg sisanya hilang (terbuang).
2. Tepung Jagung
Proses pembuatan tepung jagung melalui tahap-tahap ; penggilingan kasar hingga diperoleh beras jagung, pemisahan kulit dan lembaga, penggilingan halus dan pengayakan.























































BAB III
ANEKA PRODUK OLAHAN JAGUNG
Jagung merupakan bahan pangan non-beras yang amat potensial sebagai sumber karbohidrat (kalori) dan zat gizi lainnya. Jagung dapat diolah menjadi berbagai jenis pangan ataupun makanan. Aneka produk olahan pangan jagung, antara lain, adalah sebagai berikut :
1.     Lontong Jagung
Tata cara pembuatan lontong jagung adalah sebagai berikut :
a.    Persiapan Bahan
Siapkan bahan dari biji jagung 500 gram, air kapur sirih, dan daun pisang secukupnya.
b.    Cara Membuat
1)    Haluskan (giling) jagung hingga menjadi tepung
2)   Buat bubur jagung sampai setengah matang dicampur dengan air kapur.
3)   Bungkus bubur jagung dengan daun pisang
4)   Kukus sampai masak
5)   Hidangkan lontong jagung yang telah dingin dalam bentuk irisan bulat.
2. Emping Jagung
Tahap-tahap membuat emping jagung adalah sebagai berikut :
a. Persiapan Bahan
Siapkan bahan dari jagung, kapur sirih, minyak goreng, dan bumbu.
b. Cara Membuat
1)  Rendam biji jagung selama dua hari dua malam sambil ditambahkan air kapur secukupnya.
2) Bersihkan biji jagung dan rebus selama 15 menit.
3) Bersihkan biji jagung dan rebus selama 15 menit.
4) Buang kulit ari yang masih menempel pada biji jagung dan rendam selama satu malam dalam air abu.
5) Cuci biji jagung sampai bersih dan segera kukus sampai setengah matang.
6) Lakukan pengepresan biji jagung hingga bentuknya pipih.
7) Jemur emping jagung hingga kering.
8) Lakukan penggorengan emping jagung hingga masak dan kering.
9) Wadahi (kemas) emping jagung dalam kantong plastik yang kedap udara.
3. Brownies Panggang dari Tepung Jagung
Bahan : 6 butir telur, 100 g tepung jagung, 1 sendok teh baking powder, 200 g gula pasir, 200 g mentega, 50 g coklat bubuk, 250 g coklat masak.
Cara membuat :
a.    Kocok lepas telur dengan gula. Lelehkan mentega dan coklat masak, dinginkan.
b.    Campur tepung jagung dan coklat bubuk, ayak. Tambahkan tepung ke dalam kocokan telur, aduk sampai rata. Tambahkan mentega dan coklat masak, aduk sampai rata. Panggang sampai matang.
4. Susu Jagung
Bahan : jagung pipilan basah 5 kg, air (30 liter),  gula (100 g/ liter susu, CMC (pengental) 100 ppm, flavouring agent (50g/liter susu), asam benzoat (30g).

Cara membuat :
  1. Cuci dan bersihkan jagung dari kotoran. Buang kotoran yang mengapung.
  2. Panaskan air bersih sampai suhunya 90C. Pertahankan suhu air selama pemanasan berlangsung.
  3. Giling dengan blender atau mesin penggiling. Selama penggilingan, tambahkan seluruh air sedikit demi sedikit sampai menjadi jus jagung.
  4. Saring jus jagung dengan kain saring rangkap dua. Hasil yang diperoleh adalah susu jagung tawar.
  5. Masukkan gula dan flavour (penambah rasa) ke dalam susu jagung tawar. Didihkan susu jagung selama 20 menit sambil diaduk-aduk. Setelah itu, masukkan CMC dan asam benzoat.
  6. Siapkan botol kemasan yang telah disterilkan. Masukkan susu jagung dalam keadaan susu dan botol masih panas dengan bantuan corong sampai permukaan susu 2 cm dari bibir botol paling atas.
  7. Letakkan botol berisi susu jagung dalam air mendidih selama 5 menit, lalu angkat botol dan tutup segera dengan penutup botol
5. Juice Jagung
Alat :
Timbangan, kompor, juicer, panci/dandang, pisau, baskom, gelas, nampan, talenan, sealer.
Bahan :
Jagung manis muda, susu kental manis, es batu, minuman ringan (sprite).
Langkah Kerja :
NO
URUTAN KERJA
URAIAN
1
Melakukan persiapan.
Siapkan alat dan bahan yang digunakan.
2
Pilih jagung manis yang muda.
Pilihlah jagung muda , tidak cacat, dan tidak terserang hama / penyakit.
3
Mengupas jagung dan membersihkan.
Kupaslah kulit /kelobot jagung dan bersihkan rambut-rambut jagung.
4
Sterilisasi jagung.
Kukuslah jagung selama ± 20 menit.
5
Mensisir jagung.
Sisirlah jagung menggunakan pisau steril hingga jagung tersisir semua dan tampung pada wadah.
6
Menghaluskan jagung.
Haluskan jagung dengan juicer sampai halus betul.
7
Menambah susu kental manis
-Tambahkan susu kental manis sesuai selera.
-Lanjutkan pemblenderan hingga homogen.
8
Memasukkan es batu dalam adonan.
- Masukkan es batu dalam adonan.
- Lanjutkan pemblenderan hinggá es mencair / hancur.
9
Menambahkan sprite dalam adonan.
- Tambahkan sprite dalam adonan.
- Lanjutkan pemblenderan hingga homogen.
10
Amati / Uji sensoris :
rasa, kenampakan, kesegaran.
Lakukan uji sensoris tentang : rasa, kenampakan, kesegaran.
11.
Menyimpulkan.
Simpulkan hasil pengamatan/ uji sensoris tentang : rasa, kenampakan, kesegaran.


Senin, 15 Januari 2024

 BUBUR CALIFORNIA

 

Bahan :

·         Belerang 1 kg

·         Kapur  2 kg

·         Air 10 L

Alat :

·         Baskom

·         Kaleng cat

·         Kompor

·         Pengaduk kayu

·         Jerigen/botol

 

Cara Membuat :

1.     Tumbuk halus belerang sampai seperti tepung

2.     Larutkan kapur  dan belerang di dalam baskom dengan air sebanyak 5 liter

3.     Masukkan air 5 liter ke dalam kaleng kemudian panaskan di atas kompor sampai hangat kuku

4.     Setelah air di dalam kaleng hangat, kemudian masukkan belerang dan kapur yang telah di larutkan dengan air  dalam baskom untuk dipanaskan

5.     Selama memanaskan campuran belerang dan kapur  tersebut hendaknya di aduk menggunakan pengaduk kayu supaya tidak terjadi endapan

6.     Dipanaskan sampai mendidih dan warnanya berubah menjadi hampir kemerahan seperti teh

7.     Setelah berubah warna campuran belerang dan kapur  tersebut, kemudian didinginkan selama 24 jam supaya terjadi endapan dan didapatkan cairan bening berwarna kemerahan seperti teh di bagian atas

8.    Setelah dingin dan terjadi endapan, selanjutnya ambil cairan di bagian atas yang berwarna kemerahan seperti teh tersebut dan masukkan ke dalam jerigen/botol. Perlu diingat jangan sampai tercampur dengan bagian kasar endapan tersebut

 

CARA APLIKASI :

 

A. Aplikasi Pelaburan Batang

  1. Batang pohon/tanaman yang akan diaplikasi dibersihkan. Bubur california diaduk agar tercampur merata.
  2. Bubur California dicat/diulaskan ke batang tanaman. Lakukan pada saat hari sedang tidak hujan. Perlakuan bisa diberikan dua kali setahun (pada awal dan akhir musim hujan)

B. Semprot ke Daun

  1. Aplikasi ke daun digunakan untuk pengendalian jamur yang menyerang daun.
  2. Bubur California yang mengendap, ambil bagian atas yang jernih. Satu liter diencerkan dengan 14 liter air. Semprotkan secara merata ke daun tanaman.