BUDIDAYA BAWANG MERAH DI LAHAN KERING
By. Elis Passoyo, S.Pt
1. Syarat Tumbuh
·
Bawang
merah tumbuh dengan di dataran rendah hingga dataran tinggi pada sekitar 1000
dpl
·
Hasil
produksi terbaik pada dataran rendah dengan iklim 25-32 °C , dengan penyinaran
75%
·
Persyaratan
tanah : gembur, subur dan banyak mengandung bahan organik
·
Jenis
tanah yang paling bagus yaitu lempung berpasir atau lempung berdebu
·
pH
tanah 5-5 -6,5
·
drainase
dan aerasi tanah diusahakan yang bagus
Syarat tumbuh yang sipendik sampaikan di atas tidaklah
mutlak, namun Anda dapat mengkondisikan sesuai dengan wilayah Anda masing –
masing.
2. Pengolahan Tanah Kering
·
Pupuk
kandang disebarkan di lahan dengan dosis 0,5-1 ton/ 1000 m2
·
Diolah kemudian digaru (biarkan + 1 minggu)
·
Dibuat
bedengan dengan lebar 120 -180 cm
· Diantara
bedengan pertanaman dibuat saluran air (canal) dengan lebar 40-50 cm dan
kedalaman 50 cm.
· Apabila
pH tanah kurang dari 5,6 diberi Dolomit/kapur pertanian dosis + 1,5 ton/ha
disebarkan di atas bedengan dan diaduk rata dengan tanah lalu biarkan 2 minggu.
·
Untuk
mencegah serangan penyakit layu taburkan GLIO 100 gr (1 bungkus GLIO) dicampur
25-50 kg pupuk kandang matang, diamkan 1 minggu lalu taburkan merata di atas
bedengan.
3. Pupuk dasar
·
Berikan
pupuk : 2-4 kg Urea + 7-15 kg ZA + 15-25 kg SP-36 secara merata diatas bedengan
dan diaduk rata dengan tanah.
·
Atau
jika dipergunakan Pupuk Majemuk NPK (15-15-15) dosis ± 20 kg/ 1000 m2 dicampur
rata dengan tanah di bedengan.
4. Pemilihan Bibit
Sebelum Anda menanam bibit, sebaiknya tanah sudah
disiram terlebih dahulu, kalau diperlukan buatlah atap yang bisa mengayomi
bibit bawang merah dan panas yang terik atau hujan.
Untuk syarat pemilihan bibit seperti berikut ini ;
·
Ukuran
umbi bibit yang optimal adalah 3-4 gram/umbi.
·
Umbi
bibit yang baik yang telah disimpan 2-3 bulan dan umbi masih dalam ikatan (umbi
masih ada daunnya)
·
Umbi
bibit harus sehat, ditandai dengan bentuk umbi yang kompak (tidak keropos),
kulit umbi tidak luka (tidak terkelupas atau berkilau)
·
Atau
anda bisa menguunakan bibit dari biji yang sudah terbukti bebas penyakit layu
dan bersertifikat dari deptan. Sebagai solusi dari mahalnya bibit umbi untuk
kebutuhan per hektarnya.
5. Masa Tanam
A. Jarak Tanam
·
Pada
Musim Kemarau, 15 x 15 cm, varietas Ilocos, Tadayung atau Bangkok
·
Pada
Musim Hujan 20 x 15 cm varietas Tiron
B. Cara
Tanam
·
Umbi
bibit direndam dulu dalam air selama ± 5 menit
·
Taburkan
GLIO secara merata pada umbi bibit yg telah direndam air tadi
·
Simpan
selama 2 hari sebelum tanam
·
Pada
saat tanam, seluruh bagian umbi bibit yang telah siap tanam dibenamkan ke dalam
permukaan tanah. Untuk tiap lubang ditanam satu buah umbi bibit.
6. Pemupukan
Dalam budidaya bawang merah kita menggunakan 2 bentuk
pupuk ;
·
Pupuk
dasar yaitu pupuk kandang bisa sapi atau kambing 15-20 ton/ha atau
kotoran ayam 5-6 ton/ha atau kompos 2,5 ton/ha. Pupuk buatan juga
diperlukan TSP 150-200 kg/hektar. Langkah-langkah memberikan pupuk dasar yaitu
dengan menyebar dan mengaduk rata dengan tanah 1-3 hari sebelum tanam.
·
Pupuk
susulan yaitu berupa urea 150kg/ha, Za 300 kg/ha, dan KCL 150/ha.
Pemupukan susulan yang pertama dilakukan pada umur 10-15 hari setelah tanam dan
pemupukan susulan kedua yaitu pada umur 1 bulan setelah tanam dengan 1/2 dosis.
7. Penyiraman dan Penyiangan
Yang perlu diingat bahwa bawang merah memerlukan
banyak air, namun dia tidak tahan terhadap genangan atau tanah yang
becek. Penyiraman sebaiknya dilakukan menggunakan
gembor. Untuk tanaman berumur 0 -10 hari, penyiraman dilakukan
2 (dua) kali yakni pagi dan sore hari, sedangkan sesudah umur tersebut
penyiraman cukup dilakukan sekali sehari (sebaiknya dilakukan pada pagi hari. Cara
penyiraman lainnya yakni cara ”leb” (memasukkan air ke bedengan hingga merata)
digunakan di lahan persawahan, untuk lahan kering tetap dengan gembor atau
selang. Apabila digunakan cara ini (”leb”), sebaiknya
dilakukan setelah tanaman berumur lebih dari 10 hari. Pengairan
secara ”leb” dapat dilakukan setiap 3 -4 hari sekali. Penyiangan
pada budidaya bawang merah sebaiknya dilakukan 2 kali yakni pada saat tanaman
berumur 10 -15 hari dan 28 – 35 hari (sebelum pemupukan susulan). Penyiangan
dilakukan dengan mencabut gulma di sekitar tanaman.
8. Pengendalian Hama dan Penyakit
Hama-hama penting pada budidaya bawang merah serta
cara pengendaliannya adalah sebagai berikut.
·
Ulat
daun bawang (Spodoptera exiqua). Gejala serangan : pada daun yang terserang
terlihat bercak putih transparan. Hal ini karena ulat menggerek daun dan masuk
ke dalamnya sehingga merusak jaringan daun sebelah dalam sehingga kadang-kadang
daun terkulai. Cara pengendalian : rotasi tanaman, waktu tanam serempak, atau
dengan pengendalian secara kimiawi yaitu menggunakan Curacron 50 EC, Diasinon
60 EC, atau Bayrusil 35 EC.
·
Trips
(Trips tabaci Lind.). Gejala serangan : terdapat bintik-bintik keputihan pada
helai daun yang diserang, yang akhirnya daun menjadi kering. Serangan biasanya
terjadi pada musim kemarau. Cara pengendalian : mengatur waktu tanam yang
tepat, atau secara kimiawi yakni dengan penyemprotan Curacron 50 EC, Diasinon
60 EC, atau Bayrusil 35 EC.
· Ulat
tanah (Agrotis epsilon). Pengendalian dilakukan secara manual yakni dengan
mengumpulkan ulat ulat pada sore/senja hari di antara pertanaman serta menjaga
kebersihan areal pertanaman.
·
Penyakit
bercak ungu atau trotol (Alternaria porri). Gejala serangan : pada daun yang
terserang (umumnya daun tua) terdapat bercak keputih-putihan dan agak
mengendap, lama kelamaan berwarna ungu berbentuk oval, keabu-abuan dan
bertepung hitam. Serangan umumnya terjadi pada musim hujan. Cara pengendalian :
rotasi tanaman, melakukan penyemprotan setelah hujan dengan air untuk
mengurangi spora yang menempel pada daun. Pengendalian secara kimiawi dilakukan
dengan penyemprotan fungisida, antara lain Antracol 70 WP, Ditane M-45, Deconil
75 WP, atau Difolatan 4 F.
·
Nematoda
akar (Ditylenchus dispaci). Gejala seranga : tanaman kerdil dan tidk mampu
membentuk umbi. Cara pengendalian : pemberian Furadan 3G sebanyak 20-80 kg per
hektar.
9. Panen dan PascaPanen
Panen dilakukan apabila tanaman telah berumur 65-75 hari setelah tanam.
Tanaman yang telah siap dipanen memiliki ciri-ciri :
·
Tanaman telah
cukup tua, dengan hampir 60-90% batang telah lemas dan daun menguning
·
Umbi lapis
terlihat padat berisi dan sebagian tersembul di permukaan tanah
·
Warna kulit
umbi mengkilat atau memerah
·
Panen
dilakukan dengan cara mencabut tanaman bersama daunnya dan diusahakan agar
tanah yang menempel pada umbi dibersihkan. Biarkan umbi beberapa jam pada
bedengan, kemudian diikat (1-1,5 kg/ikat)
·
Umbi yang
telah diikat dijemur dengan posisi daun berada di atas (selama 5-7 hari).
Setelah daun kering, ikatan diperbesar dengan menyatukan 3-4 ikatan kecil
menggunakan tali bambu. Selanjutnya ikatan dijemur kembali dengan posisi umbi
di atas (selama 2-3 hari),
Bila umbi telah kering,
umbi siap disimpan di gudang atau di para-para.atau dilakukan
pengasapan agar tidak mudah busuk dan tahan lama.
IONQQ**COM
BalasHapusagen terbesar dan terpercaya di indonesia
segera daftar dan bergabung bersama kami.
Whatshapp : +85515373217 :-* (f)